Tuesday, June 9, 2009

Pesan Untukkmu Anakku

Anakku yang kusayangi…
Pada suatu saat dikala kamu menyadari bahwa aku t’lah menjadi sangat tua,
Cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku..
Jika banyak makanan yang tercecer kala aku sedang makan,
Jika aku kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri,
Sabarlah!
 
Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala sesuatu yang perlu kau tahu ketika kau masih kecil.
Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali,
Janganlah menghentikanku, dengarkanlah aku!
Ketika kau kecil, kau slalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang
Dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur
Dan semua itu kulakukan untukmu

Jika aku enggan mandi,
Janganlah memarahiku dan jangan katakan padaku itu memalukan
Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu, saat menyuruhmu mandi kala kau kecil

Kala melihat ketidaktahuanku akan teknologi yang baru,
Janganlah menertawakanku
Tapi berikanlah waktu untukku memahaminya.
Seperti aku mengajarimu banyak hal,
Cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik
Berperilaku yag baik juga bagaimana menghadapi masalah dalam kehidupan

Jika kadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan
Berilah aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya
Jangan Sombong dan Memarahiku
Karna yang penting bagiku adalah aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu

Jika aku tak mau makan,
Jangan paksa aku
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tak lapar.

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya,
Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

Dan kala suatu saat nanti ketika kukatakan padamu
Bahwa aku tak lagi ingin hidup, ketika aku ingin mati
Jangan marah karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti!
Cobalah utnuk mengerti bahwa pada usia tertentu
Kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang kubuat, aku slalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku menyiapkan dasar bagi perkembangan kehidupanmu kelak.
Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntun atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah bertambah tua. Kau harus slalu ada didekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan,
Bantulah aku pada akhir hidupku dengan Cinta dan Kesabaran
Satu hal yang membuatku harus berterimakasih padamu adalah senyum dan kecintaanmu padaku

Aku mencintaimu anakku
Ayah dan Ibumu

Monday, June 8, 2009

Menikmati Hidup dengan 90/10

PRINSIP 90/10

Oleh : STEPHEN COVEY

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?
- 10% dari hidup anda terjadi karena apa yang langsung anda alami.
- 90% dari hidup anda ditentukan dari cara anda bereaksi.

Maksudnya :
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.


Contoh :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan.
Pesawat terlambat datang dan hal ini akan mengganggu seluruh jadwal anda.
Kemacetan telah menghambat seluruh rencana anda.
Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.
Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.
Bagaimana caranya ?
Dari cara reaksi anda !!
Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi anda dapat mengontrol reaksi anda.


Contoh Lain :
Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda tersiram kotor. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.

Reaksi Anda :
Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda. Anak anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda dan mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir diujung meja.

Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak anda ketinggalan bis. Istri anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil dengan kecepatan 70 km/jam padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam. Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,- karena melanggar lalu lintas, akhirnya anda sampai di sekolah. Anak anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit..
Setelah tiba di kantor dimana anda telat 20 menit, anda baru ingat kalau tas anda tertinggal di rumah. Hari kerja anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi di rumah.

Pada saat tiba di rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak anda.
Mengapa ? Karena cara anda bereaksi pada pagi hari.

Mengapa anda mengalami hari yang buruk ?*
1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ?
2. Apakah penyebabnya karena anak anda ?
3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?
4. Apakah anda penyebabnya ?
Jawabannya adalah No. 4 yaitu penyebabnya adalah anda sendiri !!
Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk anda.

Cara yang seharusnya :
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda. Anda kemudian mengecup lembut pipi istri anda dan mengatakan : "Sampai jumpa makan malam nanti."

Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menegur staff anda. Bos anda mengomentari semangat dan kecerahan hari anda di kantor.

Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi !
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% tergantung dari reaksi anda sendiri. Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang anda, jangan cepat terpancing. Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi anda.
Jika beraksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan anda: kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yang merugikan.


Contoh lain :
- Anda dipecat.
Mengapa anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir ?
Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.

- Pesawat terlambat.
Kondisi ini merusak seluruh schedule anda. Kenapa anda marah-marah kepada petugas tiket di bandara ? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap apa yang terjadi. Kenapa harus stress ? Kondisi ini justru akan memperburuk kondisi anda. Gunakan waktu anda untuk mempelajari situasi, membaca buku yang anda bawa, atau mengenali penumpang lain.
 
Gunakanlah prinsip 90/10 dalam aktivitas harian anda dan anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang danhasilnya sangat menakjubkan.

Monday, June 1, 2009

Menanti Jawab Bahagia

Malam itu begitu pekat
Hanya bulan yang setia menyinari
Kulihat wajah yang begitu bahagia
Senyum indah menghiasi wajah itu
Lelah dan bahagia semu memenuhi relung jiwa
Menanti jawab atas senyuman indah
Detik berganti menit
Hingga akhirnya tiba waktu tuk mencari jawab

Berjalan di gelap malam
Mencari akhir dari keraguan
Akhir dari sebuah penantian dan kegundahan hati
Hingga kutemukan sebuah perhentian itu

Kulepaskan genggaman tuk merelakanmu
Berjalan menuju bahagiamu
Bintang perlahan mulai menampakan diri
Menggantikanmu menemaniku

Kutunggu.. namun..
Penantianku bukanlah yang seharusnya
Meninggalkanmu adalah yang terbaik
Karna dia kan menjagamu dan menyayangimu
Jauh lebih dalam dariku

Kunanti kau di akhir
Senyum indah dan sentuhan hangatnya
Menjawab sgala tanya di hati
Dialah bahagiamu

Aku bukan siapa didirimu
Di lubuk hati terdalamku
Kau berarti dalam diriku
Terlalu banyak yang tlah kau lakukan untukku
Maafkan semua salahku
Biarkan senyum indah itu menghiasi wajahmu
Karna senyum bahagiamu menjadi bahagiaku jua