Friday, December 18, 2009

Kuliah

Akhirnya saatnya t’lah tiba, semua pertemuan akan diakhiri dengan perpisahan. Tiga setengah tahun tak terasa t’lah berlalu, banyak kenangan indah yang penuh dengan canda tawa dan air mata. Suka dan duka tiada henti menghiasi semua langkahku di sini. Kuliah suatu masa yang penuh kebebasan, kemandirian suatu masa sebelum benar-benar tenggelam dalam dunia yang sepenuhnya, masa persiapan terakhir ‘tuk masa depan.

Tak pernah kulupa, saat itu untuk pertama kalinya aku akan melangkah keluar dari rumah dan menuju tempat ku menuntut ilmu. Air mata turut mengiringi kepergianku dan kakakku. Semua terasa menyedihkan kala ayahku pergi setelah mengantarku di tempat kos yang hingga kini masih kutinggali. Dulu tak pernah kubayangkan aku akan hidup jauh dari rumah, karna aku tergolong anak yang cukup manja hahahahaha. 

Pertama kalinya aku memulai masa orientasi tanpa ada satu orang pun yang kukenal. Ketika itulah seorang teman pertama yang kukenal Mellisa, siapa yang menyangka ternyata dia satu kelas juga dengan ku. Setelah mulai masuk di kelas barulah aku menyadari ada beberapa teman SMP ku disana dan lucunya nomor urut kami berurutan. Minggu demi minggu kulalui dan akhirnya mulailah aku mengenal teman – teman ini. Tidak hanya teman satu kelas tapi satu angkatan, ospek jurusan membuat ku mengenal mereka. Pengalaman ospek yang penuh dengan tawa dan letih karna tugas-tugas ospek yang mulai berhamburan datang. Tapi semua itu hanya awal dari tugas-tugasku di kuliah. 

Semester pertama kulewati dengan adanya Praktikum Statistik ini adalah pertama kalinya aku merasakan betapa melelahkannya membuat laporan. Kelompok pertama ku adalah dengan teman-teman SMP ku, Reynard dan Erick. Kenangan yang cukup berkesan di semester ini adalah pertama kali dan terakhirnya aku mengalami Sidang Mencontek, karna kesamaan huruf besar dan huruf kecil akhirnya nilai modul itu dipotong hingga tinggal 47%. Hahahahahaha. Selain hidup perkuliahan aku juga mulai menikmati hidup sebagai anak kos. Aku mulai mengenal dan akrab dengan teman-teman kos ku, sungguh menyenangkan ketika lelah dan penat di kuliah aku bisa mendapatkan sedikit angin segar dengan keakraban yang lain yang kuterima dari teman-teman kos.

Semester selanjutnya kuawali dengan pengalaman yang cukup menyenangkan pertama kalinya aku merayakan Taun baru Imlek dengan teman-temanku. Meski tidak semua kukenal namun dari sanalah aku mulai mengenal mereka. Meski sedikit menyedihkan namun ini membahagiakan dan memberiku pengetahuan yang baru, banyak hal-hal baru yang kupelajari dari mereka. Semester ini kuawali dengan perpisahan dengan teman kuliahku, Vita. Ia memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kuliahnya namun kembali ke rumahnya di Pekalongan. Berkat ia aku mulai masuk dan mengenal teman-teman yang akan menemani dan menjadi teman dekatku nantinya, Marina, Iren, Mawar dan Vanessa. Tanpanya belum tentu aku akan masuk dalam lingkaran itu, D’Mama Irvan (meski aneh namanya tp memang inilah nama yang diberikan). Di semester ini aku bekerja sama dengan Yehom untuk tugas praktikum statistiku selanjutnya. Akhir dari semester ini kunikmati libur yang sangat panjang yang ternyata terlalu lama libur cukup membuatku jenuh. Tanpa terasa satu taun sudah kulewati dengan status sebagai seorang mahasiswa.


Semester tiga kembali dimulai,setelah sekian lama menikmati libur tanpa belajar apapun rasanya mulai kuliah adalah hal yang menyenangkan karena bertemu dengan teman-teman tapi sekaligus menjadi hal yang melelahkan karna akan dimulai dengan tugas dan praktikum. Semester ini menjadi semester yang cukup padat banyak tugas dan praktikum, kali ini rekan praktikum APK&E 1 ku adalah Reynard, Marina dan Robby. Semester ini diisi dengan praktikum lain lagi yaitu ProsProd pembentukan, yang dilakukan di ITB pertama kalinya aku pergi ke ITB adalah praktikum itu. Hal yang sama juga terjadi pada semester empat ku dengan tetap adanya praktikum APK&E 2 dan ProsProd permesinan ditambah dengan adanya praktikum P3. Asisten praktikum P3 adalah cc sepupuku sendiri, Melli, tapi sayang aku belum pernah mendapat asisten dia. Hehehehe. Di praktikum P3 ini partnerku adalah Marina. Mulai dengan semester inilah mulai banyaknya tugas menumpuk dengan laporan terus menurus tiap minggu. Di semeseter ini aku mulai ikut dalam kegiatan kemahasiswaan yang diadakan Himpunan, dimana secara tidak langsung keaktifan ini berkat Marina dan Mawar yang menjadi anggota himpunan.


Semester 5 menjadi puncak kesibukan, diawali dengan ikut menjadi panita ospek dimana aku menjadi anggota divisi tata tertib. Selain itu kini aku menjadi anggota himpunan staff pengabdian masyarakat. Pada kesempatan inilah aku mendapat pengalaman berharga dan sangat berkesan meski aku kehilangan yang kuimpikan namun ketika aku berusaha menerima kehilangan itu aku mulai menikmati posisiku. Kegiatan ekstra ini menjadi penambah kesibukan dan tugasku dimana tidak lepas dari praktikum dan tugas besar. Aku harus menjalani praktikum SisProd dan menyelesaikan tugas besar P2P. Saat ini lah mulai muncul konflik dan ketidak sepahaman antara aku dan teman-teman dekatku itu. Ketika kesibukan masing-masing mulai menguasai ego masing-masing saat itulah emosi mudah tersulut. Tapi segalanya tak berlangsung lama dan akhirnya ketika semua telah terselesaikan, terselesaikan pula semua konflik kecil itu. 

Semester 6 dimulai dengan tetap adanya kesibukan eksternal dan kali ini ditambah dengan adanya praktikum PLO, praktikum yang setiap minggu dengan tugas yang luar biasa banyak itu mulai perlahan menimbulkan ketegangan diantara aku dan kelompokku. Diawali dengan perbedaan cara kerja yang selalu berusaha ditolerir lambat laun menjadi perbedaan tanggungjawab dan pelepasan tanggung jawab yang sangat sangat membuat ketegangan berlanjut. Semua itu ditutup dengan Sidang Ulang yang hanya karna hal Bodoh yang sangat sangat bodoh, kesalah pahaman dan tidak adanya perhatian menjadi pemicunya. Diakhir semester ini ditutup dengan STUPA dimana disinilah kami melepas segala ketegangan, menghapus semua konflik, dan menikmati saat saat liburan. Kebersamaan ini ditutup dengan acara menginap bersama di rumah Vanessa sambil merayakan ulang taun Marina. Meski berawal dari bersakit sakit tapi ditutup dengan kebahagiaan


Disela-sela pergantian semester, aku harus menyelesaikan tugas kerja praktekku. Aku sekelompok dengan Marina dan Vanessa, kami KP di Yamaha. Pengalaman KP ini sungguh berkesan bagiku, banyak hal baru yang kupelajari tidak hanya mengenai pelajaran kuliah tapi juga pelajaran hidup. Selama KP aku menumpang di rumah Vanessa hampir satu bulan lamanya. Hutang budi yang sangat besar. Meski tidak akan bisa terbayar sepenuhnya tapi aku akan berusaha untuk membayarnya.
Ini lah semester tujuh, semester terakhirku. Dengan penuh pertimbangan dan keyakinan yang diberikan padaku aku memutuskan mengambil skripsi di semester ini bersama dengan penuhnya tugas dan praktikum. Aku memilihi skripi Algoritma dengan pembimbing Ibu Hotna dan Ibu Cynthia. Meski penuh dengan masalah – masalah yang terkadang membuatku merasa putus asa dan sedih tapi saat inilah aku menemukan teman-teman sejatiku yang sebenarnya, teman-teman yang selalu ada dan mendukungku dan mereka selalu percaya dan yakin terhadapku. Meski tidak semua itu kutemukan pada diri mereka teman baikku tapi berkat mereka lah sekarang aku belajar untuk memilih, belajar untuk berdiri sendiri, belajar untuk lepas dari ketergantungan, belajar untuk melupakan dan belajar untuk menerima. Meski mereka akhirnya pergi disaat aku benar-benar membutuhkan tempat bersandar tapi aku menemukan bahwa disemua keadaanku kutemukan keluarga dan teman yang terbaikku akan selalu ada bersamaku. Berkat merekalah aku selalu meyakinkan diriku untuk bangkit dan lepas dari air mata dan keterpurukan. Kini aku hanya menanti akhir dari penutupan semester ini dan juga akhir dari masa kuliah ku. Hingga kini belum kutentukan arah ke depan yang akan kulakukan. Semester terakhir ini bukanlah semester yang terbaik dan menyenangkan bagiku, tapi di sinilah aku dapat membuka mata dan hatiku untuk menemukan teman dalam suka dan dukaku yang sebenarnya.

Inilah akhir dari masa kuliahku di Teknik Industri Unpar
1.Papi, Koko, Tina, Floren, Vania :
Terima kasih untuk semua dukungan dan doa dan semangat. Aku bisa menyelesaikan ini karna kalian percaya padaku bahwa aku bisa melakukannya. Meski hanya menjadi pendengar dari semua keluh kesahku namun itu semua begitu berarti dan membantuku selalu untuk bangkit dalam segala kondisi. Kala aku gagal dalam kalian selalu ada untuk membantuku berdiri dan mempersiapkan mimpiku selanjutnya, kala aku meraih sesuatu tak pernah kalian luput memberikan selamat dan melemparkan senyuman dan tawa untuk semua itu. Terima kasih sekali lagi kukatakan karna begitu berarti bagiku apalagi dalam kesendirianku dan kehampaanku kalian selalu mengingatkaku bahwa aku tak pernah sendiri karna kalian akan selalu ada untukku.
2.Untuk teman dekatku di kuliah :
Terima kasih untuk semua bantuan, suka dan duka, pengalaman dan pelajaran yang telah kalian berikan. Tiga tahun bersama menjadi pengalaman yang indah. Meski perpisahan yang tak menyenangkan itu harus terjadi, namun takkan kulupa semua yang telah kalian lakukan untukku. Kuyakini dan kusadari selalu ada amarah, benci, dendam dan kesedihan yang tak pernah luput tuk kuperbuat pada kalian, berkali-kali kita mencoba memahami satu sama lain namun mungkin tiga tahun menjadi batas akhir untuk kita saling memahami sehingga pada akhirnya perpisahaan yang tak semestinya terjadi terlalu dini ini harus terjadi. Tanpa sebab dan tanpa kata itulah jalan yang memisahkan semua kebersamaan ini. Meski belum sempat ku membalas semua budi baik kalian tapi biarlah waktu yang akan membayar semua itu nantinya. 

Maaf, hanya kata itu yang dapat kuucapkan untuk semua yang telah kuperbuat, dan terima kasih untuk semua yang telah kalian perbuat untukku. Air mata, kesedihan, duka, dendam, kebencian yang tersisa kini akan terhapus sudah dan akan berlalu seiring dengan perpisahan ini. Jika semua kenangan akan ini semua hanya menimbulkan duka biarlah terhapus bersih semua kenangan itu, terima kasih atas masa-masa yang telah kalian berikan sehingga proses penghapusan itu menjadi lebih tidak menyakitkan kini. Kenangan indah itu akan tetap menjadi kenangan tertulis namun maaf tak mungkin tuk diingat dihati karna hanya kesedihan dan luka yang akan menguasainya maka biarlah terhapus semua itu dari hati. Sekali lagi kuucapkan maaf dan terima kasih. Marilah kita menata hidup kita masing-masing tanpa ada bayang masa lalu. Terima Kasih dan selamat tinggal. Maaf aku bukan teman yang baik dan yang dapat mengerti kalian satu persatu. Untuk kamu, entah apa salah yang tlah kuperbuat sehingga harus berbuat seperti itu, anggaplah diamku ini sebagai pembayaran hutan budi dan kini semua cukup 3 bulan sudah cukup waktu yang kurelakan, sekarang saatnya menghapus masing masing diri dari kehidupan yang lain,selamat tinggal anggaplah semua tak pernah terjadi begitu pula dengan perjumpaan dan pertemanan atau apapun yang pernah terjadi, tak perlu lagi saling mengingat atau mengenal. Meski begitu aku bukanlah pecundang yang akan pergi tanpa maaf dan terima kasih maka dari itu melalui ini kuucapkan maaf dan terima kasih untukmu. Dan untuk yang lain dan yang telah menjadi 'perantara', jalanilah apa yang telah dipilih dan diyakini semoga itu yang terbaik untuk masing-masing kita, mungkin ini akhir dari jodoh perjumpaan kita.Meski terkadang sulit menentukan langkah tapi jangan biarkan kita selalu ada di persimpangan pilihlah satu pilihanmu dan jangan menjadi pribadi yang tak mampu memilih.Maaf untuk semua kerepotan atau masalah yang telah kutimbulkan, meski aku tidak mengerti apa yang sebenarnya kalian rasakan tapi dengan penuh keikhlasan kusampaikan maaf dan terima kasihku. 

Semoga kita semua beruntung dan berhasil dalam kehidupan ini.
3.Untuk teman-teman TI ku:
Terima kasih karna kalian telah mengisi hari-hariku selama di TI ini. Meski tidak semuanya kukenal dengan sepenuhnya tapi mengenal kalian akan memberi kenangan dalam hidupku. Mellisa, sebagai orang pertama yang kukenal (hahahahha) terima kasih atas semua canda tawa, pelajaran dan bantuan bimbingan belajar yang telah diberikan. Intan, Gita, Nadya, Cita, Kat, Tasya,Adis dan semua yang lain yang telah mengisi hari-hari menganggurku dengan cerita, gosip, acara bersama, dan belajar bersama selama ini, semangatlah kawan dalam setiap langkahmu. Untuk teman-teman seperjuangan skripsi bersamaku (Mellisa, Adis, Widi, Mike, Marina, Risa, Liza, Tiya, Felicia, Anthony, Surya, Tony, Tania, dkk) terima kasih atas motivasi dan semangat yang selalu kalian ingatkan padaku. Teman teman rekan praktikumku terima kasih atas bantuan kalian sehingga aku bisa melewati tahap demi tahap kuliahku.

A Friend...*
by: Author Unknown, Source Unknown
(A)ccepts you as you are
(B)elieves in "you"
(C)alls you just to say "HI"
(D)oesn't give up on you
(E)nvisions the whole of you (even the unfinished parts)
(F)orgives your mistakes
(G)ives unconditionally
(H)elps you
(I)nvites you over
(J)ust "be" with you
(K)eeps you close at heart
(L)oves you for who you are
(M)akes a difference in your life
(N)ever Judges
(O)ffer support
(P)icks you up
(Q)uiets your fears
(R)aises your spirits
(S)ays nice things about you
(T)ells you the truth when you need to hear it
(U)nderstands you
(V)alues you
(W)alks beside you
(X)-plains thing you don't understand
(Y)ells when you won't listen and
(Z)aps you back to reality

4.Teman-teman kos C92
Arlina, Melli, Dian, Evi, Aline, Karlina, Mariska, Ratna, Anita, Ceih, Lenny, Julia, Vera dan Wiwin terima kasih atas semua kekeluargaan yang kalian berikan selama kita tinggal bersama di kos ini.
5.Bu Hotna dan Bu Cynthia
Terima kasih atas semua bimbingan dan bantuan selama menyelesaikan skripsi sehingga aku bisa memenuhi syarat untuk meninggalkan bangku kuliah S1 ini.
6.Dosen dan Pekarya TI
Terima kasih untuk semua bantuan dan bimbingannya selama aku menuntut ilmu disini.
7.Teman-teman Asisten Prokom
Naftali, Adis, Fenny, Petrus, Ricky, Ko Gunawan, Ko Oke, Pak Anggolo, Pak Sandy, Mike, Mellisa, Regan, Tiji, Alfrans, Frans yang telah membantu ku dan memberi kesemapatan padaku untuk menjadi seorang asisten dan memberi pengalaman bekerja padaku memberikan dan mengajarkan tanggung jawab dalam bekerja.
8.Semua yang telah mendukung dan membantuku selama masa study ku di TI ini. Meski aku tidak dapat menyebutkannya tapi kuucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan kalian.

Monday, November 23, 2009

Dibalik Kisah Seorang Ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
I love you dad..

Saturday, November 7, 2009

Kaca, Teman dan Akhir

Layaknya kaca,
Akan lebih baik jika membiarkan ia pecah ketika memang sudah retak
Daripada nantinya ia akan menyakiti diri sendiri
Begitu pula dengan berteman, bersahabat
Sekuat dan sesabar apapun segalanya ada batasannya
Ketika batasan itu telah terlampaui akan lebih baik membiarkannya berlalu
Daripada memaksakan dan bertahan namun hanya luka yang akan ditorehkannya


Sebuah analogi yang seringkali benar menganalogikan persahabatan dengan kaca. Keduanya dapat menjadi abadi namun dapat juga menjadi rapuh. Ketika kaca itu pecah pecahannya akan memberikan luka dan kesedihan pada si empunya. Jika masih dapat disatukan akan disatukan namun ketika retak dan pecahannya terlalu dalam akan lebih baik menyapu pecahan itu sebelum akan menyakiti si empunya dan orang lain. Agar kaca ini tak pecah haruslah kita menjaganya, membersihkannya dengan kelembutan dan terkadang memberikan tempaan yang cukup keras sesuai dengan batasannya sehingga kaca ini dapat tetap bersih dan kokoh.

Sama halnya dengan bersahabat ataupun membina hubungan dengan orang lain. Hubungan tersebut dapat menjadi selamanya namun dapat juga rapuh dan berakhir. Ketika hubungan ini telah terlampau banyak di penuhi pertengkaran, kesalahpahaman, perbedaan yang tak dapat disatukan maka akan lebih baik jika merelakan hubungan itu berakhir, memaksakan mempertahankan hubungan yang memang tak dapat disatukan lagi hanya memberikan beban dan luka yang semakin dalam terlebih bagi yang telah lama berjuang mempertahankan sehingga akan lebih bijaksana jika hubungan tersebut diakhiri.

Mencoba menjaga suatu hubungan atau persahabatan tidaklah mudah, terlalu banyak keegoisan dan perbedaan yang harus saling ditoleransi, pengertian dan perhatian menjadi suatu tuntutan bagi kedua belah pihak, jika satu saja tak dapat dilakukan maka hubungan tersebut hanya akan menjadi mimpi buruk yang dapat mengacaukan semua ketenangan hidup.

Aku belajar untuk menerima semua analogi itu dan akhirnya :

T'lah kucoba tuk mengertimu
Namun tak sekalipun kau mau mengertiku
Kau marah
Kau mengacuhkanku
Bahkan hingga kau menganggapku tidak ada
Kucoba 'tuk bersabar dan mengertimu
Namun goresan luka itu kini semakin dalam
Dan tak ada lagi sabar dan pengertianku untukmu
Sabar ini telah menemui batasnya
Semua amarah dan sedihku tlah habis untukmu
Kau acuhkanku
Maka akupun akan mengacuhkanmu
Kau menjauh
Maka akupun akan semakin menjauhimu
Tak ada lagi yang dapat menyatukan ini semua
Kurasa inilah saatnya kita memilih jalan terbaik
Hiduplah dengan caramu dan aku akan menjalani hidupku sendiri
Semua yang lalu biarlah berlalu
Ini saatnya mengakhiri semua persahabatan yang pernah terjalin
Kau memaksaku memilih jalan ini
Maka akan kupilih jalan ini
Mengakhiri ini akan lebih baik
Daripada memaksakan tuk mempertahankan semuanya
Namun semua hari-hari ku menjadi buruk karna semua amarah dan sedih yang kupendam karnamu
Dan akhirnya aku akan kehilangan lebih banyak lagi
Terimakasih untuk semua kebaikanmu yang tlah banyak membantuku
Terimakasih untuk semua 'perhatianmu' karna itulah aku banyak belajar dan dapat mengakhiri semua ini
Terimakasih untuk semua pengalaman dan kenangan baik ataupun buruk selama bersamamu
Semua sedih yang kauberikan padaku telah membuatku mengerti akan pilihan hidupku
Kini selamat tinggal
Aku bukalah siapa untukmu
dan Kaupun bukanlah siapa untukku
Selamat Tinggal Teman.

Tuesday, October 27, 2009

IM Bersama Tuhan

Seorang pemuda sedang terlibat chating dengan Tuhan lewat YM , si chater mengajukan beberapa masalah dan pertanyaan kepada Tuhan tentang hidup dan kehidupannya

TUHAN : Kamu mengirim email dan memanggilKu, ada perlu apa (Tuhan pura2 tidak tau)?
 
Chater : Iya Tuhanku , begini, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk. jadi besok aja ya chatnya , jangan sekarang, nanti saya hubungi lagi...sorry...saya benar2 sedang sibuk.

TUHAN : Dasar tak tau diri kamu , Kalau Luna Maya yang ngajak chat pasti kamu ngak bakal nolak, kan ...emang kamu sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

chater :
Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN :
Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi produktivitas memberimu hasil.
Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.


chater :
Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN :
Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.
Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.


chater :
OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN :
Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

chater :
Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?


TUHAN :
Aku telah mengajari sebuah kata-kata mutiara kepada orang barat begini "if you fill your heart with regrets of yesterday and the worries of tomorow ,so, you have no today to be thank full for"
JIka kamu terlalu mikirin yang telah lalu dan mengkawatirkan hari esok, maka kamu tidak bisa melihat dan menikmati peluang hari ini..............

Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa.
Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.


chater :
Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.


TUHAN :
Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari.
Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.


chater :
Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.


TUHAN :
Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

chater :
Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?


TUHAN :
Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.
Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita.
Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.

chater :
Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?


TUHAN :
Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras.
Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.


chater :
Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?


TUHAN :
Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.


chater :
Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah.


TUHAN :
Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu ke mana kamu melangkah.
Lihatlah ke dalam.
Melihat ke luar, kamu bermimpi.
Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan.
Hati memberimu arah.

chater :
Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?


TUHAN :
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.


chater :
Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN :
Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.


chater :
Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN :
Jika menderita, mereka bertanya “Mengapa harus aku?”
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya “Mengapa harus aku?”

chater :
Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?

TUHAN :
Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.


chater :
Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?


TUHAN :
Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.


chater :
Pertanyaan terakhir, Tuhan. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

TUHAN :
Tidak ada doa yang tidak dijawab.
Meskipun kamu merasa seringkali jawabannya adalah TIDAK, karena aku lebih mengetahui yang terbaik buatmu dan aku berlaku adil buat semu mahluk-ku


chater :
Terima kasih Tuhan atas nasehat dan motivasi yang di berikan lewat chatting yang indah ini.


TUHAN :
Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu.
Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

Thursday, October 15, 2009

Hampa Tanpamu

Ketika kata menjadi sang penentu
Kujalani hari itu tanpa kata
Karna kutak tau kemana kukan melangkah
Menunggu jawab yang tak kunjung datang


Musim pun tlah berganti
Begitupun kurasakan senyummu tlah berganti
Senyum indah itu kini menjadi air mata
Tak pernah lagi ku lihat senyum indah terlukis di wajahmu


Ku tunggu hadirmu
Tapi hanya kehampaan yang datang
Meninggalkanmu menjadi paksaan yang harus kujalani
Meski perih hati ini
Kucoba tuk bertahan karna kuyakini
Senyum itu kan kembali diwajahmu


Kini ku ingin kembali padamu
Namun semua menjadi begitu sulit
Semua kepalsuan yang terpaksa kulakukan
Masih menjadi nyata bagimu
Tanpa Kusadari kita semakin jauh


Kini tak pernah lagi kurasakan
Hangat pelukmu
Canda tawamu
perhatianmu padaku
Kau tlah pergi
dan entah kapan kan kembali

Wednesday, September 9, 2009

21st Birthday

21 tahun yang lalu
Kau pertaruhkan nyawamu untukku
Memberiku sebuah kesempatan tuk melihat dunia
Meski hanya 10 tahun waktu yang diberikan-Nya untuk kita bersama
Namun kuberjanji 'kan membuat bangga terhadapku
Agar kau dapat selalu tersenyum melihatku di sana
Terima kasih Mama untuk sebuah kesempatan indah ini
Tuhan kau telah memberiku sebuah kehidupan terima kasih Tuhan

Hari ini, menjadi hari yang berarti untukku. Hari ini genap aku berusia 21 tahun. Saatnya kutinggalkan semua sifat burukku dan saatnya ku mulai segalanya dengan hidup yang baru dan dengan sifat yang lebih baik.

Dimulai dari pukul 00.00 aku merasakan ternyata hingga kini mereka semua masih memperhatikanku dan menyayangiku. Bahagianya hati ini meski sebuah impian dan harapan tak dapat kuraih di hari yang spesial ini, tapi kuhapuskan itu semua dengan banyaknya perhatian dari keluarga dan teman-temanku untukku.

Indahnya hari ini. Meski terkadang segalanya tak seindah yang dibayangkan namun ini adalah kenyataan yang harus kuterima dan akan kunikmati dan aku akan berusaha menjadikan ini lebih bermakna dan lebih indah.

Happy Birthday Ade
Wish you all the best
Thank you my brother, Flo, Livia, Ine, Tina, Vannyot, Jacinda, Iren, Marina, Mawar, Vanessa, and all of my friends. Thank you for your wishes and thank you for everything. Your are everything for me. Thank you my lovely friends

The time has come,
It's your time to be a better person
Start your new day with your new life

Aku harus berubah, harus menjadi lebih baik, membuang semua ego, keangkuhan dan semua sifat kekanak-kanakanku, inilah saatnya menjadi dewasa.
Tuhan bimbing dan bantulah aku tuk menjadi orang yang lebih baik.

Tuesday, August 4, 2009

Kata Mereka

Beberapa waktu lalu, aku mencoba bertanya pada seorang kawan yang memiliki talenta lebih tu melihat karakter dalam diri orang lain. Apa yang dia lihat dalam diriku? 

Dia bilang aku bukanlah orang yang pandai bersosialisasi dengan orang lain. Ia mengatakan aku tak pandai tuk mengungkapkan keinginanku, sulit bagiku tuk membuka sesuatu yang baru dan aku terlalu tertutup pada perasaanku sendiri. Tak kupungkiri semua itu benar adanya. Sulit buatku tuk mengungapkan rasa yang ada di hati, memulai sesuatu menjadi batu penghalang besar dalam semua hubungan sosialisasiku.Hingga kini masih tak kutemukan jawaban atas ini.

Masalah lain dia mengatakan pada ku bahwa aku tak terlalu memikirkan opini orang lain. Dan sekali lagi dia tepat sekali dengan hal itu. Sungguh suatu hal yang mengagetkan bagiku tapi cukup menyenangkan karena dengan ini semua aku tau kekurangan dalam diriku. Ternyata begitu banyak masalah dalam diriku dalam bersosialisasi. Inikah yang membuatku begitu tertutup dan tak mampu bicara?

Saturday, August 1, 2009

Takdir Cintaku

Jika inilah jalanku
Meski hanya bersama bintang
Ku'kan tetap menjalaninya
Hingga kutemukan pelangi hatiku

Kau terlalu jauh 'tuk kurengkuh
Terlalu perih hatiku menahan rindu
Rindu yang tak tau sampai kapan
Ku hanya sanggup memandangmu dari jauh

Dunia ini terlalu luas
Kau dekat
Namun ku tak dapat menyentuhmu
Kau kupuja
Namun ku tak mungkin bersamamu
Inginku selamanya mencintaimu
Hingga akhirku menutup mata
Mengapa cinta ini tak mungkin?
Cinta ini terlalu menyakitiku

Di relung hati ku
Di semua tetes air mata
Di tiap hembus nafasku
Hanya kau yang selalu ada didiri ini

Seandainya mentari tak terbit di timur
Dan pelangi selalu ada di semua senja
Ku yakini kau akan jadi milikku
Sungguh kaulah yang terindah

Mentari kan selalu terbit di timur
Dan pelangi tak kan selalu menghiasi langit senja
Kau takkan pernah kumilikki
Karna kau bukanlah takdirku

Sayangku...
Kurelakan kau menjauh dariku
Pergilah sayang
Kaukan temukan pelangi hatimu
Yang akan menjadi takdirmu
Bersama angin cintaku kan slalu ada untukmu

Saturday, July 18, 2009

1 Bulan Penuh Arti

Gak pernah aku bayangin sebelumnya kalo Tuhan akan memberiku suatu pengalaman yang bisa membuka mata, hati dan pikiranku. Walau hanya satu bulan tapi semua itu telah berhasil mengubah semua pikiran dan mengingatkanku akan sesuatu yang dulu slalu kulupakan.Dengan ini semua aku berharap aku dapat mengubah jalanku agar aku bisa menjadi lebih dewasa dan sabar dalam menghadapi semua rintangan di jalan hidupku, juga untuk selalu bersyukur dalam tiap langkahku.

Pelajaran berharga yang kupelajari selama satu bulan ini salah satunya adalah betapa melelahkannya dunia kerja, dari pagi hari hingga sore hari namun keadaan tak memungkinkan untuk kembali ke rumah sore hari tapi malam hari barulah bisa dengan santai beristirahat. Ternyata melelahkan hidup di kota besar di ibukota pula. Sekarang barulah aku menyadari, aku harus bersyukur karena dengan kesibukan orang tuaku bekerja mereka masih tetap ada waktu lebih banyak untuk keluarga. Akankah aku siap menghadapi dunia kerja itu? Itulah yang kini menjadi pemikiranku. Pada awalnya aku begitu menginginkan memasuki dunia itu namun ketika waktunya semakin dekat, aku mulai merasa was-was. Namun ketika ku temui mereka yang tengah melakoni dunia itu mereka membuka pikiran dan kembali memompa semangatku ‘tuk segera menjajaki dunia itu. Aku harus kuat dalam menempuh semuanya agar kudapat bertahan dalam dunia yang belum pernah kujajaki sebelumnya dan kutahu tak mudah ‘tuk berada di sana.


Dan pelajaran lain yang sangat membekas di hatiku dan sedikit memberikan ‘tamparan’ pada setiap tingkah lakuku selama ini adalah sulit dan beratnya menjadi seorang kakak, meski kuyakini tidak semua kakak akan mengalami hal-hal yang sulit dan berat. Aku perlahan menyadari ketika menjadi seorang kakak, mereka akan memikul suatu tanggung jawab baru, meski bukan tanggung jawab yang eksplisit namun ini seolah-olah menjadi salah satu kewajiban mereka untuk bertanggung jawab akan adik-adiknya. Ketika keberadaanku belum ada merekalah yang menjadi satu-satunya tempat mencurahkan kasih sayang dari semua keluarga namun ketika hadir sosok baru maka mereka harus ikhlas membagi kasih sayang yang diberikan padanya ke sosok baru itu. Harus banyak mengalah menjadi suatu hal yang selalu dituntut dari seorang sulung, hanya mereka yang memiliki kesabaran dan kedewasaan yang dapat melakukannya dengan baik. Tak pernah kubayangkan semua itu harus dialami oleh mereka. Meski ini hanyalah hal-hal kecil namun sekarang kumelihat dan kusadari bahwa semua itu tak semudah yang dibayangkan untuk dilakukan, akan ada pedih dan kesal di hati tiap kali semua itu dilakukan.

Dengan melihat ini semua aku kembali melihat pada diriku sendiri, semua kasih sayang lebih yang diberikan padaku ternyata sedikit banyak telah melukai saudaraku sendiri, aku terlalu sering diistimewakan, semua membuatku menjadi anak yang cukup manja dan egois. Hidup jauh dari rumah perlahan menghilangkan rasa manja ku sendiri. Meski sering kali sikap kekanak-kanakan dan egoisku menyulitkan dan melukai saudaraku namun ia tak pernah mengeluhkan itu padaku. Sungguh suatu kesabaran besar yang tak pernah kumiliki. Berkat hal-hal inilah aku sekarang belajar menerima sikap dan sifat-sifat teman-temanku yang dulu selalu membuatku marah. Semua ini telah berhasil mengubah pemikiranku dan membimbingku untuk belajar bersabar, belajar menjadi dewasa, belajar untuk menjadi lebih kuat dalam menghadapi segala sesuatu dan bersyukur untuk semua yang ada dalam hidupku.

Thursday, July 9, 2009

I'll Be There - Michael Jackson

You and I must make a pact
We must bring salvation back
Where there is love, I'll be there
I'll reach out my hand to you,
I'll have faith in all you do
Just call my name and I'll be there

Chorus:
And oh - I'll be there to comfort you,
Build my world of dreams around you
I'm so glad that I found you
I'll be there with a love that's strong
I'll be your strength, I'll keep holding on
Yes I will, yes I will

Let me fill your heart with joy and laughter
Togetherness, well thats all I'm after
Whenever you need me, I'll be there
Ill be there to protect you
With an unselfish love I respect you
Just call my name and Ill be there
(chorus)

If you should ever find someone new
I know hed better be good to you
cos if he doesnt, Ill be there
Dont you know, baby, yeah yeah
Ill be there, Ill be there, just call my name, Ill be there
(just look over your shoulders, honey - ooh)
Ill be there, Ill be there, whenever you need me, Ill be there
Dont you know, baby, yeah yeah
Ill be there, Ill be there, just call my name, Ill be there...

You Are Not Alone - Michael Jackson

Another day has gone
I'm still all alone
How could this be
You're not here with me
You never said goodbye
Someone tell me why
Did you have to go
And leave my world so cold

Everyday I sit and ask myself
How did love slip away
Something whispers in my ear and says

That you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay

But you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
But you are not alone
'Lone, 'lone
Why, 'lone

Just the other night
I thought I heard you cry
Asking me to come
And hold you in my arms
I can hear your prayers
Your burdens I will bear
But first I need your hand
Then forever can begin
Everyday I sit and ask myself
How did love slip away
Something whispers in my ear and says


That you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay
For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone

Whisper three words and I'll come runnin'
And girl you know that I'll be there
I'll be there
 
You are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay
For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone
For I am here with you
Though you're far away
I am here to stay
For you are not alone
For I am here with you
Though we're far apart
You're always in my heart
For you are not alone...

Tuesday, June 9, 2009

Pesan Untukkmu Anakku

Anakku yang kusayangi…
Pada suatu saat dikala kamu menyadari bahwa aku t’lah menjadi sangat tua,
Cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku..
Jika banyak makanan yang tercecer kala aku sedang makan,
Jika aku kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri,
Sabarlah!
 
Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala sesuatu yang perlu kau tahu ketika kau masih kecil.
Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali,
Janganlah menghentikanku, dengarkanlah aku!
Ketika kau kecil, kau slalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang
Dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur
Dan semua itu kulakukan untukmu

Jika aku enggan mandi,
Janganlah memarahiku dan jangan katakan padaku itu memalukan
Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu, saat menyuruhmu mandi kala kau kecil

Kala melihat ketidaktahuanku akan teknologi yang baru,
Janganlah menertawakanku
Tapi berikanlah waktu untukku memahaminya.
Seperti aku mengajarimu banyak hal,
Cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik
Berperilaku yag baik juga bagaimana menghadapi masalah dalam kehidupan

Jika kadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan
Berilah aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya
Jangan Sombong dan Memarahiku
Karna yang penting bagiku adalah aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu

Jika aku tak mau makan,
Jangan paksa aku
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tak lapar.

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya,
Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

Dan kala suatu saat nanti ketika kukatakan padamu
Bahwa aku tak lagi ingin hidup, ketika aku ingin mati
Jangan marah karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti!
Cobalah utnuk mengerti bahwa pada usia tertentu
Kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang kubuat, aku slalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku menyiapkan dasar bagi perkembangan kehidupanmu kelak.
Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntun atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah bertambah tua. Kau harus slalu ada didekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan,
Bantulah aku pada akhir hidupku dengan Cinta dan Kesabaran
Satu hal yang membuatku harus berterimakasih padamu adalah senyum dan kecintaanmu padaku

Aku mencintaimu anakku
Ayah dan Ibumu

Monday, June 8, 2009

Menikmati Hidup dengan 90/10

PRINSIP 90/10

Oleh : STEPHEN COVEY

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?
- 10% dari hidup anda terjadi karena apa yang langsung anda alami.
- 90% dari hidup anda ditentukan dari cara anda bereaksi.

Maksudnya :
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.


Contoh :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan.
Pesawat terlambat datang dan hal ini akan mengganggu seluruh jadwal anda.
Kemacetan telah menghambat seluruh rencana anda.
Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.
Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.
Bagaimana caranya ?
Dari cara reaksi anda !!
Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi anda dapat mengontrol reaksi anda.


Contoh Lain :
Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda tersiram kotor. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.

Reaksi Anda :
Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda. Anak anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda dan mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir diujung meja.

Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak anda ketinggalan bis. Istri anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil dengan kecepatan 70 km/jam padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam. Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,- karena melanggar lalu lintas, akhirnya anda sampai di sekolah. Anak anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit..
Setelah tiba di kantor dimana anda telat 20 menit, anda baru ingat kalau tas anda tertinggal di rumah. Hari kerja anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi di rumah.

Pada saat tiba di rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak anda.
Mengapa ? Karena cara anda bereaksi pada pagi hari.

Mengapa anda mengalami hari yang buruk ?*
1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ?
2. Apakah penyebabnya karena anak anda ?
3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?
4. Apakah anda penyebabnya ?
Jawabannya adalah No. 4 yaitu penyebabnya adalah anda sendiri !!
Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk anda.

Cara yang seharusnya :
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda. Anda kemudian mengecup lembut pipi istri anda dan mengatakan : "Sampai jumpa makan malam nanti."

Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menegur staff anda. Bos anda mengomentari semangat dan kecerahan hari anda di kantor.

Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi !
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% tergantung dari reaksi anda sendiri. Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang anda, jangan cepat terpancing. Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi anda.
Jika beraksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan anda: kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yang merugikan.


Contoh lain :
- Anda dipecat.
Mengapa anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir ?
Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.

- Pesawat terlambat.
Kondisi ini merusak seluruh schedule anda. Kenapa anda marah-marah kepada petugas tiket di bandara ? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap apa yang terjadi. Kenapa harus stress ? Kondisi ini justru akan memperburuk kondisi anda. Gunakan waktu anda untuk mempelajari situasi, membaca buku yang anda bawa, atau mengenali penumpang lain.
 
Gunakanlah prinsip 90/10 dalam aktivitas harian anda dan anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang danhasilnya sangat menakjubkan.

Monday, June 1, 2009

Menanti Jawab Bahagia

Malam itu begitu pekat
Hanya bulan yang setia menyinari
Kulihat wajah yang begitu bahagia
Senyum indah menghiasi wajah itu
Lelah dan bahagia semu memenuhi relung jiwa
Menanti jawab atas senyuman indah
Detik berganti menit
Hingga akhirnya tiba waktu tuk mencari jawab

Berjalan di gelap malam
Mencari akhir dari keraguan
Akhir dari sebuah penantian dan kegundahan hati
Hingga kutemukan sebuah perhentian itu

Kulepaskan genggaman tuk merelakanmu
Berjalan menuju bahagiamu
Bintang perlahan mulai menampakan diri
Menggantikanmu menemaniku

Kutunggu.. namun..
Penantianku bukanlah yang seharusnya
Meninggalkanmu adalah yang terbaik
Karna dia kan menjagamu dan menyayangimu
Jauh lebih dalam dariku

Kunanti kau di akhir
Senyum indah dan sentuhan hangatnya
Menjawab sgala tanya di hati
Dialah bahagiamu

Aku bukan siapa didirimu
Di lubuk hati terdalamku
Kau berarti dalam diriku
Terlalu banyak yang tlah kau lakukan untukku
Maafkan semua salahku
Biarkan senyum indah itu menghiasi wajahmu
Karna senyum bahagiamu menjadi bahagiaku jua

Sunday, May 24, 2009

Sahabat Palsu

Layaknya riak ombak di tepi pantai
Berkali-kali kau ucapkan kita sahabat
Namun layaknya riuh hujan di hari itu
Berkali-kali pula kau kecewakan aku


Sahabat..
Kucari dan kujaga slalu
Namun inikah balasan untuk semua itu?
Melukai dan menyakiti seolah menjadi kebahagiaanmu


Sekali ku mencoba bertahan
Melupakan semuanya bersama hembusan angin
Namun semua terulang
dan slalu ku coba bertahan menahan sakit hati ini


Mengapa begitu menyakitkan bagiku??
Karna ku tau kau yang melakukan semua itu
Mulut manis dan semua tingkahmu
Meluluhkan hati beku ini
Namun kau keraskan lagi dengan semua sakit karnamu


Kusesali semua perjumpaan
Kusesali semua yang tlah kita lakukan
Kusesali mengapa harus kumasuki lingkaran ini
Andai waktu dapat kuputar kembali


Malam bantulah aku tuk menghapus perih hati ini
Redup sinar bulan menjadi tanda
Tiada lagi kata sahabat sejati
Karna mereka bukanlah sahabat sejati
Namun hanyalah Sahabat Palsu
yang baginya Maaf adalah kata yang tak akan mereka ucapkan


Kuharap dapat bertahan di sisa tahun ini
Mempertanggungjawabkan smua pilihanku
Pilihan yang salah yang ingin skali kuakhiri
Namun hanya waktu yang dapat mengakhiri ini semua
Waktu cepatlah berlalu
Agar tak perlu lagi kutemui sahabat palsu


Langit cerah pun akan menjadi langit kelam
Kala badai datang
begitu pula hidup
Kebahagian yang diberi kan menjadi kesedihan
saat kepalsuan tumbuh di dalamnya

Sunday, April 12, 2009

Benarkah Itu Segalanya Bagimu?

Masih terukir dengan indah di diri ini
Kala kau katakan sahabat sgalanya untukmu
Namun semua yang kau perbuat tak mencerminkan itu semua
Benarkah itu semua sgalanya untukmu???

Tak pernah kusangka kau 'kan lakukan itu semua
Kau katakan itu karena kau sahabat
Namun kau tak lebih seperti duri di indahya bunga mawar
Kau goreskan luka yang tak mudah tuk dihapuskan

Mengapa harus kau lakukan???
Semua tingkah lakumu sungguh menyakitkan
Kau buat hati ini penuh dengan awan hitam kebencian
Awan ini tak mudah tuk pergi dari hati

Kala kubuka mata dan hati ini
Slalu saja kabut hitam menyelimuti
Karna semua tingkah lakumu
Mengapa tak kau sadari semua itu???

Sungguh menyakitkan kala kuharus menerima semuanya
Namun inilah saatnya hati ini berontak
Mengakhiri semua kabut putih yang tlah menjadi gelap kini
Akankah pelangi kan menunjukan dirinya setelah awan gelap menyelimuti hatiku???

Sahabat sejati takkan menyakiti dan melukai sahabatnya
Itulah yang slalu kuingat
Inginku menatap lengkung indah pelangi bersama hangatnya matahari kembali
Namun kusadari hanya akan ada lengkung pelangi lagi tanpa hangat mentari
Karena luka ini terlalu dalam tuk dihapus
Dan cukuplah pelangi yang mungkin dapat mengakhiri semua
Dan kaulah sang penentu indahnya pelangi itu

Tuesday, March 24, 2009

Sedihku

Riuhnya suara hujan
Mengiringi kepergian mimpi dan asaku
Kilat yang terus menampakan dirinya
Laksana pisau yang terus menggores hati ini
Dan perlahan mengikis semua mimpiku


Mengapa harus terjadi?
Kehilanganmu telah cukup menyakitiku
Mengapa kini kuharus kehilangan mimpi terindahku?

Berat rasa hati ini merelakan semua itu harus menjauh dariku
Tiada lagi kesempatan untukku mengulang semuanya


Inikah akhir dari semuanya?
Kusesali semua yang terjadi
Namun apa dayaku tuk menghapusnya
Ingin hati ini berontak
Namun hanya air mata yang dapat menetes

Tuhan Tolonglah
Hapuslah semua kenangan akan ini semua
Inginku bangkitkan kembali
Semangat dan asaku
Agar dapat kujalani sisa hidupku
Tanpa kesedihan dan lukisan luka di hati ini
Menatap masa depan yang masih menungguku


Biarlah semua perih dan duka ini
Pergi bersama air hujan
yang terus setia menemani sepi dan sedihku
Terbitkanlah mentari cerah di hatiku
'Tuk menghapuskan awan kelabu di diri ini

Sunday, March 15, 2009

LKTI UI 2009

Tanggal 10-13 Maret 2009 diadakan Lomba Keilmuan Teknik Industri di Universitas Indonesia, dan beruntungnya aku berkesempatan untuk menjadi peserta. Segala persiapan bahkan pendaftaran juga bersifat dadakan. Pada hari terakhir pendaftaran barulah tim kami terbentuk. Timku beranggotakan Angga '05, Marina, Mellisa dan aku. Satu tim lagi adalah Grace '05, Michael, Lukas dan Hendrik. Tidak ada persiapan sebelumnya dari kami, hanya pada hari Sabtu sebelum kami berangkat pada hari Senin, kami diberikan bimbingan kecil dari Pak Rian mengenai sistem. Hanya itulah persiapan kami.

Hari keberangkatan menjadi hari menegangkan yang cukup ditunggu. Kami berangkat hari Senin pukul 13.00. Hujan besar dan macet mengiringi keberangkatan kami. Dalam perjalanan kami cukup menikmati, senda-gurau menjadi teman dalam perjalanan. Hingga akhirnya sekitar pukul 17.00, aku mendapat telepon dari panitia LKTI yang menanyakan keberadaan kami tim UNPAR, saat itu kami masih di Bekasi, mereka mengabarkan bahwa jika hingga pukul 18.00 kami masih belum datang ke Wisma Makara maka tim kami akan didiskualifikasi. Aku berusaha meminta agar kami mendapat sedikit dispensasi karena jalanan saat itu memang cukup macet dan hujan cukup mengguyur. Akhirnya kami sampai di Universitas Indonesia, sekarang masalahnya adalah menemukan letak Wisma Makara tersebut. Aku bertanya pada panitia dan yang lain bertanya pada orang-orang sekitar, cukup lama kami tersesat namun akhirnya kami berhasil sampai di Wisma tersebut. Perjalanan yang sangat menyenangkan dan sedikit membuat deg-degan dan cukup menggelikan.

Setelah kami sampai di Wisma tersebut, kami disambut oleh LO untuk tim kami. Sebelum kami berkenalan dengan mereka, kami harus foto team dengan menggunakan almamater UNPAR. Kemudaian kami melakukan registrasi ulang dan berkenalan dengan LO kami yaitu Shinta untuk team ku (Unpar 1) dan Sisi untuk Team Unpar 2. Kamar kami di random dan aku sekamar dengan Mellisa. Kami sekamar dengan anak UGM dan Natalia dari UPH. Setelah kami selesai mandi dan makan pukul 7 diadakan acara dari panitia. Dalam perjalanan turun ke tempat acara, kami sempat berkenalan dengan LO dari UI yang lain yang dulu adalah LO dari Team Unpar sebelumnya yaitu Jennifer (nice to meet her). Kami mengikuti acara tersebut hingga akhirnya diadakan Tech. Meet untuk perlombaan Babak 1 esok harinya. Aku dan Mellisa yang mewakili team kami dan team yang satunya diwakili oleh Hendrik dan Mike. Setelah Tech.Meet kami berdelapan berkumpul di kamar Grace untuk belajar dan menceritakan teknis lomba besok pagi. Kami belajar bersama dan mulai saat itu ketegangan lomba telah mulai terasa. Kami bersama saling membantu dalam belajar, review ulang dilakukan untuk me-refresh ingatan kami. Pukul 00.00 kami diwajibkan telah kembali ke kamar masing-masing dan kami pun kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.


Esok harinya kami telah bersiap-siap sejak pukul 7 pagi. Dengan semangat yang masih penuh kami turun dan bersiap-siap menuju ruang perlombaan. Terjadi sedikit keterlambatan dalam persiapan lomba oleh panitia. Saat-saat menunggu itulah yang membuat kami menjadi lebih dekat satu sama lain juga dengan LO kami. Akhirnya Opening dari pihak UI dimulai kemudian disusul dengan reviewPart 1 (Time Zoning) Pada bagian ini kami harus menjawab tiap soal dalam waktu maksimal 1 menit penurunan skor akan dilakukan tiap 20 detik. Soal pertama diberikan kami cukup kaget dengan soal pertama tersebut, kami merasa belum pernah mendengar soal tersebut. Kami berusaha saling menyemangati satu sama lain. Hingga bagian pertama berakhir kami hanya dapat menjawab 2 soal saja dengan benar, beberapa soal kami melakukan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidak telitian dalam perhitungan. Kami hanya mendapat skor 240 saja. Semangat kami sedikit menurun. Bagian 1 berakhir dengan dibacakannya nilai akhir dari tiap tim, tim kami berada pada 20 sekian. Bagian 2 adalah bagian kami harus memasang taruhan untuk tiap soal. Soal 1 kami dapat menjawab dengan baik dan kami memperoleh 160 poin. Semangat kami mulai tumbuh, namun pada soal-soal selanjutnya kami gagal menjawab dan kami kalah bertaruh hingga akhirnya sisa skor kami di bagian 1 dan 2 hanya tingga -30 saja. Semangat kami dalam sekejap turun, kami frustasi dan depresi saat itu. Kesalahan terbesar kami adalah kami terlalu berani bertaruh dan terlalu berharap dapat memperoleh tambahan poin, kurang kesabaran dan terlalu berpikiran nothing to lose tapi yang terjadi kami malah kehilangan sangat banyak. Inilah titik kesalahan terbesar kami. Namun beruntungnya team yang satu berada pada urutan 8 sedangkan team ku berada pada urutan 31 dari 35 team, tekanan semakin berat dalam diri team ku ini. teknis lomba babak 1. Akhirnya saat yang menegangkan tiba, Babak 1

Kami break makan siang, team ku telah kehilangan semangat juangnya masing-masing, kami yang pada awalnya bersenang-senang dan bersenda-gurau bersama kini tampak lebih murung. Team yang satunya memberi kami semangat begitu juga para LO kami yang perlahan mulai menjadi cukup dekat dengan kami. Masing-masing dari kami mencoba menemukan pemicu semangat kembali. Setelah selesai makan siang, kami berempat saling memberikan semangat. Kuyakini satu hal Akan selalu ada kesempatan, meski sekarang lebih berat tapi akan lebih tidak disesali ketika kita tetap berusaha memberikan yang terbaik daripada menyerah sebelum kita tau akhirnya. Satu persatu dari kami memberikan semangat untuk tim ini, yang kuingat adalah Saat ini kita sudah salah melangkah tapi akan lebih percuma dan memalukan jika kita hanya menyesali tanpa berusaha, Lebih baik sekarang kita berusaha sebaik mungkin. Kami berjalan ke depan untuk menenangkan pikiran kami, kemudian kami disusul oleh team yang satu lagi, dan kami bersiap-siap untuk Bagian 3, bagian terakhir.

Pada bagian 3 ini soal yang diberikan akan cukup kompleks dan kami diperkenankan menggunakan Laptop, skor yang ada pada tiap soal bervariasi antara 100 hingga 500. Sebelum dimulai kukatakan bahwa jika kita bisa naik hingga peringkat 14 sungguh keajaiban bahkan jika hanya di 15 itu saja sungguh keajaiban karena start awal kami adalah di peringkat 31 dengan skor -30. Soal 1 cukup membuat syok karena selain panjang, kami tidak keburu untuk menyelesaikan, masing-masing kembali saling memberikan semangat karena takut semangat tim ini drop lagi. Soal-soal berikutnya kami berusaha menjawab dengan sebaiknya-baiknya. Segala daya dan upaya telah kami kerahkan untuk memberikan yang terbaik. Setelah bagian ini berakhir berarti berakhir pula Babak 1 dan kini saatnya kita menunggu hasil akhirnya.


Babak 1 berakhir pada pukul 17 dan pengumuman baru akan dilakukan pada pukul 20.00. Kami kembali harus menunggu dan sambil menunggu kami diberikan makan malam. Waktu-waktu menunggu kami habiskan untuk saling bercanda dan akhirnya kami bermain tebak-tebakan. Tebak-tebakan seperti black magic, around the world, bumi itu bulat, dll membuat kami semakin akrab satu sama lain juga dengan kedua LO tersebut. Meja kami menjadi lebih ramai jika dibandingkan dengan yang lain. Kami dapat sejenak melepaskan beban dan tekanan yang sejak tadi menekan kami. Hingga akhirnya tiba pengumuman yang lolos. Team Unpar 2 lolos ke babak selanjutnya dan benar saja kami tersisih dari babak 1. Kemudian hanya untuk memuaskan keingintahuan saja kami melihat kami berada pada urutan keberapakah? Team Unpar 2 berada pada urutan 11 dan kami... Sungguh keajaiban kami naik hingga berada pada peringkat 15. Rasa senang, bangga dan sedih bercampur aduk. Kami bahagia karena ternyata usaha kami tidak sia-sia, namun menyesali dan sedih karena kami berada di urutan 15 dan hanya 14 team saja yang masuk, selisih dengan peringkat 14 hanya 40 poin saja. Entah bagaimana rasanya ingin menangis tapi entah karena bahagia atau sedih. Saat pertama mendengar kami berada di 15, kami beteriak dan bersorai karena benar rasanya keajaiban masih ada dan datang pada kami. Namun ketika kami menyadari bahwa meski begitu kami tetaplah tersisih, mulai timbul rasa sedih di hati ini. 

Malam itu kami memutuskan untuk menginap di sana karena hari sudah larut, tidak mungkin pula kami memanggil travel dari Bandung. Sembari menunggu kamar kami berusaha saling menghibur, bahkan LO kami pun turut menghibur kami, dan tetap kami menghibur diri dengan bermain tebak-tebakan. Team yang satunya sedang melakukan Tech. Meet untuk babak 2 dan kami mulai beristirahat di kamar. Setelah mereka selesai tech meet kamar kami menjadi basecamp untuk membahas babak 2. Saat menunggu kamar bagi kami, kami mengajak LO kami yang juga sama-sama anak kos dan satu lagi rumahnya cukup jauh untuk turut menginap di kamar kami. Mereka setuju untuk menginap jadilah malam itu menjadi malam yang cukup ramai. Malam itu kami tidur sekamar berenam.

Esok harinya saat team Unpar 2 sedang berlomba babak 2, aku dan teman yang lainnya memilih untuk berjalan-jalan di sekitar kampus UI, beruntung Shinta mau menemani kami. Kami menuju ke fakultas Teknik, yang cukup dekat dengan tempat babak 2 dilangsungkan. Kami berjalan-jalan di sana, dan berusaha mencoba wifii namun saat itu wifii sedang tidak dapat digunakan. Akhirnya kami menuju ke perpustakaan di sana ternyata kami sudah 1 gedung dengan tempat lomba babak 2. Setelah lama bercerita dan mengobrol di perpustakan kami memilih untuk menemui team yang satunya. Setelah berkumpul dengan team yang satunya kami saling mengobrol dan ternyata kemungkinan team tersebut lolos babak 3 cukup kecil. Kemarin kami terlalu berani dalam bertaruh, dan akhirnya kalah, saat ini team ini belajar dari kesalahan kemarin dengan tidak berani mati namun itu pula yang menjadi kesalahan pada babak ini. Setelah babak 2 akan dilanjutkan tour Teknik, karena kami merasa sudah lelah maka kami memilih berpisah dan menunggu di Wisma saja. Dan kami berpisah dengan team unpar 2 dan juga dengan Shinta. Kami pulang ke Wisma dan beristirahat. Karena sebelumnya kami telah berencana akan Karaoke pada malam itu maka kami bersiap-siap mandi. Kemudian aku turun ke tempat Team Unpar 2 tersebut menunggu pengumuman. Pukul 20.00 dibacakan hasil perlombaan babak 2 dan benar saja team tersebut gagal lolos ke babak 3. Tanpa merasa perlu mengetahui peringkat kami segera kembali ke kamar Team Unpar 1 dan bersiap-siap pergi melepas lelah.


Setelah semua siap dan beres mandi, kami berdelapan dengan ditemani "mantan LO" kami Shinta dan Sisi kami pergi ke Margo City. Sebelumnya kami menyempatkan diri untuk pergi makan, kami pergi makan ke Burger and Grill. Setelah kami makan, karena kata dua teman baru kami Margo City tidaklah jauh dari tempat makan kami maka kami sepakat berjalan kaki ke tempat tersebut. Karena kami berjalan bersama dan diselingi dengan mengobrol maka meski sebenarnya jalan cukup jauh kami tidak merasakan terlalu capek hingga akhirnya kami sampai di Margo City tesebut. Kami akhirnya memsan Suite Room di NAV. Waktu karaoke kami berakhir pada pukul 01.10 pagi. Di karaoke kami dapat tertawa dengan lepas karena beberapa gerakan Grace yang sangat menghibur kami. Setelah itu kami sempatkan diri berfoto dan akhirnya berjalan mencari Taksi untuk pulang. Sebelum pulang kami mengantar Shinta dan Sisi ke kos mereka, namun kami tidak mengantar hingga kos-nya hanya sampai jalan kecil menuju kos mereka. Saat itulah terakhir kami bertemu mereka sebelum keesokann harinya kami pulang. Perkenalan yang hanya sesaat cukup berarti bagi kami, meski hanya 2 hari kita bersama, namun semua pegalaman indah dengan kalian akan selalu kami ingat dan menjadi pengalaman yang menyenangkan selain perlombaan LKTI itu sendiri.


Sampai di Wisma kami tidur berdelapan. Esok harinya kami sepakat untuk pergi ke TekSas (Jembatan Teknik dan Sastra, yang kami lihat pertama kali saat kami nyasar dalam mencari wisma) untuk berfoto-foto. Kami berdelapan sepakat menggunakan baju LKTI. Kami mencoba naik bis kuning yang sebelumnya pernah kami naiki juga. Hanya dengan menggunakan insting, dan ketika kami melihat jembatan tersebut kami memutuskan untuk turun di fakultas tersebut. Kami berjalan bersama mencari jalan menuju jembatan tersebut, ternyata kami harus masuk ke dalam area kampus, dan benar saja kami menjadi tontonan, karena selain pakaian kami yang sama semua ada diantara kami yang menggunakan celana pendek dan celana baske saja. Banyak orang yang berpapasan dengan kami tertawa dan tampaknya membicarakan kami "turis nyasar".  Akhirnya kami berhasil sampai dan foto di TekSas tersebut, karena jam telah menunjukan pukul 11.30 kami bergegas kembali untuk makan siang di Saung Mang Engking. Kami segera menuju ke perhentian bis, sebelumnya Grace sempat menelpon Sisi untuk menanyakan apakah mereka dapat bergabung dengan kami. Ternyata mereka sedang kuliah. Jadilah kami berpamitan dengan mereka melalui Grace. Setelah itu kami segera makan di Saung Mang Engking dan setelah selesai makan kami segera pulang ke Bandung. Perjalanan pulang tidak seramai perjalanan berangkat karena tampaknya kami cukup lelah maka dalam perjalanan kami semua terlelap, dan terbangun ketika telah sampai di Pintu Tol Pasteur. Mulai dari perhentian travel itulah kami mulai berpisah satu sama lain.

Meski kami gagal meraih keberhasilan dalam lomba ini, tapi banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang kami dapat di perjalanan dan perlombaan ini. Kami dapat menjadi lebih mengenal satu sama lain, menambah teman baru, dan belajar untuk tidak mudah menyerah dan selalu memberikan yang terbaik.

Untuk dua sahabat baru kami, terima kasih karena kalian telah membantu kami dalam banyak hal dan memberikan kami banyak pengalaman baru.

Dalam segala perjumpaan, pastilah akan ada perpisahan
Meski inilah saatnya kita berpisah dan kembali ke realitas kehidupan masing-masing
Namun semua yang telah dilalui bersama akan selalu menjadi kenangan indah dan pelajaran yang tak ternilai harganya
Terima Kasih Teman atas semua pengalaman indah dan berharga ini
Semoga kita dapat mengukir kenangan indah lain di lain kesempatan