Tuesday, November 25, 2008

SemNas TI 2008

Image Hosted by ImageShack.us
Akhirnya semua yang udah begitu lama dipersiapkan buat Seminar Nasional TI UNPAR 2008 mencapai puncaknya di hari Jumat 21 November 2008. Sungguh suatu moment yang luar biasa, rasanya semua kerja keras, pengorbanan, kemarahan, kesedihan, jengkel semua rasa yang pernah terjadi selama persiapan 3 bulan terganti dengan bangga dan senang yang luar biasa.

Semua persiapan diawali dari bulan Juni (meski bukanlah persiapan yang sesungguhnya tapi saat itu hanyalah pembuatan konsep), masih terukir dengan jelas di ingatanku, saat aku sedang mempersiapkan diri untuk hal besarku yang lain, aku menerima kabar yang sebenarnya cukup menyedihkan karena tak sesuai dengan keinginanku, aku menjadi wakil ketua SemNas 2008. Meski sebenarnya sedih dan kecewa tapi aku tetap berusaha untuk membangkitkan semangatku sendiri, terlebih berkat bantuan dari my bestfriend, Floren, yang sudah membesarkan hatiku dan meyakinkan aku bahwa inilah saatnya aku menunjukan bahwa aku mempunyai kapabilitas yang lebih dari yang mereka bayangkan. Thank You Flo!!!

Selang waktu berganti, tema yang awalnya dikabarkan ke aku yaitu Global Warming-pun berubah menjadi Manufaktur dan Manajemen. Ketika akhirnya aku pulang ke Semarang, aku mendapat kabar sekaligus menjadi tugas pertamaku di kepanitian itu, aku diminta membuat Latar belakang acara. Ketika aku membuat latar belakang acara itu, tanpa sengaja kutuliskan judul “Menjadi Profesional di Bidang Manufaktur dan Manajemen dalam Tantangan Globalisasi dan Krisis di Dunia” yang ternyata pada akhirnya menjadi Judul dari Seminar itu sendiri. Awalnya semua itu hanya untuk sementara karena belum dirundingkan dengan panitia yang lain, yang kutau aku harus membuat itu untuk diserahkan ke LKM sebagai rincian program-program yang akan diselenggarakan himpunan.

Ketika akhirnya, diajukan proposal acara tersebut ternyata judul itu haruslah diubah karena kurang mencerminkan teknik industri. Akhrinya perubahan didapatkan yaitu “Menjadi Profesional di Bidang Manufaktur dan Manajemen Industri dalam Tantangan Globalisasi dan Krisis di Dunia”. Dari lubuk hatiku, sungguh aku merasa bangga bahwa itu adalah hasil pemikiranku, meski aku tau tidak ada yang tau bahwa itu hasil pemikiran dan karangan ku. Semua persiapan dimulai, dari mencari pembicara hingga pendanaan menjadi suatu permasalahan inti dari persiapan jangka panjang ini.

Pendanaan menjadi masalah utama karena menurut rencana dana yang dibutuhkan terlalu besar,namun hingga 2 minggu terakhir jumlah yang diterima masih jauh dari perkiraan. Hingga akhirnya titik cerah didapatkan setelah ada masukan dari tim dosen TI UNPAR, sehingga dana menjadi tercukupi. Masalah dana berakhir digantikan dengan masalah yang dihadapi Acara. Belum berakhir masalah acara muncul permasalahan dari bagian Publikasi dan Dokumentasi juga dari Sekretariat. Wow!!! Sungguh minggu minggu yang berat bagiku. Tekanan terus silih berganti.

Yang awalnya aku malas menerima jabatan itu karena menurutku apalah gunaku, dari dulu hingga saat itu yang kutau wakil tidak ada gunanya. Namun aku beruntung, ketua panitia ku ternyata masih mau melibatkanku, bahkan hingga ke semua detail aku tau (maaf-maaf tapi aku tau lebih dari yang dia tau, aku tau ini terlalu lancang, tapi sungguh aku tidak bermaksud mengambil kedudukannya). Untuk mempersiapkan acara ini, dimulai dari membolos kuliah hingga harus pergi hujan-hujanan dengan motor pun terpaksa kujalani. Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa.

Pada hari-H nya rasa bangga terbesit dalam hatiku, terlebih ketika banyak orang yang mengatakan Selamat ya acaramu sukses. Sungguh kebanggaan yang luar biasa, ditambah dengan bonus bisa bersalaman dan bertatap muka langsung dengan orang –orang hebat seperti Staff ahli kementrian Bapak Wahid, Pak Siswanto Prawiroatmodjo Executive Vice President Director PT AHM dan Pak Yos Adiguna Ginting yang merupaka Director Coorporate Affairs PT HM Sampoerna Tbk. Sungguh pengalaman tak terlupakan.

Ketika acara itu berakhir rasanya semua pengorbanan itu tak pernah sia-sia.

Terima kasih Tuhan kau memberiku kesempatan yang begitu berharga ini. Untuk semua yang telah membantu dan memberiku semangat terlebih ketika aku sedang dalam kondisi yang buruk, Thank you banget...

Maaf juga untuk semua yang pernah menjadi “sasaran” atau “korban” dari buruknya mood ku.

Dalam sebuah acara ini banyak yang kudapatkan dan pernah terjadi, dimulai dengan marah-marah hingga akhirnya bersitegang dengan sahabat sendiri juga pernah terjadi. Namun pengalaman indah juga tak luput terjadi, munculnya persahabatan dan kedekatan yang baru juga terjadi berkat acara ini. Aku menjadi lebih mengenal mereka-mereka yang sebelumnya tidak kukenal sama sekali, bahkan kini menjadi cukup dekat.
Banyak pelajaran berharga yang kudapat berkat acara ini thq semua.....

Kesuksesan suatu acara bukan hanya karena 1 atau 2 orang melainkan berkat kerja sama kita bersama!

Saturday, November 15, 2008

Habis Sudah Kesabaranku

Tuhan,
Masih kurangkah kesabaranku ini
Semua tekanan dan masalah yang terus menghantuiku
Semua masih harus ditambah
Aku harus menghadapi orang yang benar-benar membuatku marah

Awalnya teman
Namun makin lama, kesabaran ini mencapai titik batasnya juga
Semua orang memuja dia sebagai “pahlawan” atas tindakannya saat itu
Baik hati, rela berkorban dan lain lain
Tapi yang nampak saat ini adalah
Mulut besarnya, kesombongannya, gayanya yang lebih tepat dikatakan BELAGU
Saat ini habis sudah kesabaranku ‘tuk mentolerir semua perilakunya itu
Apakah aku salah???
Semua teman “baikku” memberikan sikap yang menetang
Karena bagi mereka dia adalah “pahlawan” itu

Tuhan,
Kumohon tolonglah aku menghadapi semua ini
Bantulah aku di 1,5 tahun terakhirku ini
Setidaknya dalam 1,5 tahun ini aku membutuhkan teman “baikku” itu
Tak mungkin aku berada dalam pertentangan dengan mereka
Tuhan limpahkanlah kesabaran untukku
Terlalu banyak masalah dan tekanan yang pasti akan terus membayangi langkahku
Kumohon bantu aku melewati ini semua

Tak juga kupungkiri
Hidup bersama orang lain pasti tidaklah mudah
Banyak sisi yang harus saling dilengkapi dan diperbaiki
Tapi sungguh inilah klimaks dari semua kejengkelan yang selalu kupendam
Kuharapkan waktu kan cepat berlalu