Hari ini, aku bertengkar dengan temanku yang sebenarnya sangat baik dan meski kami baru kenal dekat sejak kuliah di Jakarta ini tapi kuakui dia sangat baik dan telah banyak membantuku. Alasannya?? Sangat sepele, aku memang sedang dalam pemulihan dari sakit pinggang dan lututku itu, hari itu kami semua akan menonton bioskop, namun entah apa yang ada diotaknya dengan lantang dan dengan tampangnya yang menyebalkan dia mengatakan "Lu pulang ajalah sana, ngeliat lu bikin males udah kaya orang mati" entah apa pula yang ada diotakku, bagiku kata-kata itu sudah seperti setan disiang bolong apalagi aku baru saja mengingat akan kemungkinanku jika benar ini HNP dan harus dioperasi dan jika gagal adalah cacat yang aku selalu mengingatkan kediriku bahwa jika harus cacat lebih baik aku mati, sekarang saat aku sedang dalam kondisi seperti ini tiba-tiba teman yang hari awalnya menawarkan bantuan malah bukannya mendoakan sembuh malah mengataiku mati. Apalagi karena nenek ku harus pergi menyusul mamaku setelah operasi lutut. Disamping itu apalagi di hari Makrab Jumat minggu lalu aku sudah terlanjur sebal dan kecewa dengan dia, karena aku adalah koordinator dekorasi dan aku meng-outsource dekorasi tersebut namun orangnya datang terlambat, dan ketika aku sedang ke rumah sakit untuk mencari penahan rasa sakit yang dia lakukan adalah mengatakan dan mengkoar-koarkan bahwa orang ini akan menipu dan nantinya dia harus ke Carefour untuk berbelanja dekorasi di hari H. Bagiku itu salah satu penghinaan pula, kenapa tidak langsung bilang ke aku tapi harus mengumbarnya di kelas di semua orang??!!! Padahal aku berusaha dengan segalah upaya dari mulai mencari telpon hingga pergi melihat ke dekorator hanya karena dia tidak percaya (awalnya dia mau ikut tapi kenyataannya tidak muncul batang hidungnya). Dan keadaanku menjadi lebih buruk karena acara sial itu.
Jadilah seketika itu juga mood ku anjlok dan benciku menjadi mendarah daging, yang awalnya aku berminat untuk ikut tapi karena dia adalah salah satu pesertanya, amit-amitlah untuk ikut untuk liat mukanya saja ingin rasanya aku memukul dan berdoa bahwa dia yang akan menjalani hidup seperti orang mati. Belum selesai itu semua masih harus ditambah masalah acara Marketing yang sangat merepotkan dan tidak ada kejelasannya semakinlah hariku menjadi buruk. Kebencian, bad mood dan ditambah pusingnya semua ketidak jelasan ini menjadikan puncak amarahku berada di batas yang maksimum. Kuputuskan untuk pulang dan lebih memilih beristirahat jauh dari semua orang-orang yang membuat hidupku semakin buruk.
Keesokan harinya, ada acara Kaderisasi di kampus, aku tidak tau mungkin karena dia memang orang yang cuek dengan santai nya dia datang dan mengoceh dan entah karena benciku yang masih sangat-sangat besar, refleks aku pergi saat dia mendekat dan menjauh saja. Ternyata dia minta pada salah satu teman kelasku untuk menanyakan apa salahnya. Akhirnya aku mengatakan pada temanku itu, dia bilang itukan hanya bercanda aku tau jika saat itu aku juga tidak sedang sakit dan memang mau mati, aku tidak akan sakit hati tapi seharusnya dia tau kapan saatnya dan tidak perlu mengatakan hal itu, kalau memang tidak mau aku ikut tidak perlu bicara seperti bilang saja jujur aku akan menerima itu jauh lebih baik. Ditengah acara dia datang dan meminta maaf dan menjelaskan bahwa dia tidak mau aku ikut karena tidak ada yang akan mengantar pulang. Sekali lagi ini sungguh sesuatu yang bagiku adalah penghinaan dan sesuatu yang sebenarnya baik karena menunjukan bahwa dia care namun sekali lagi yang harus diingat adalah aku bukan orang yang suka memanfaatkan teman alias aku hanya berteman karena ada yang mengantar pulang, ada yang akan inilah itulah. Menurutku itu sesuatu yang aneh dan menjijikan jika sampai dia berpikir demikian karena sepanjang aku kenal dengannya tidak pernah aku meminta bantuan untuk hanya menebeng atau apapun, aku tidak akan menumpang jika tidak ditawari jadi seharusnya tidak ada pikiran semacam itu.
Tapi ya sudahlah, karena dia berpikir seperti itu sekarang saatnya aku juga mulai berpikir demikian, karena aku masih membutuhkan dia untuk kelangsungan tugas akhirku, mungkin memang inilah yang ingin diingatkan oleh Tuhan bahwa semua orang pasti memang ada manfaatnya, lagi pula dia sudah cukup membantu selama masa kuliahku satu setengah trimester disinilah aku harus melupakan kesalahan dan lebih banyak mengingat kebaikan saja. Semoga saja dia mulai tau untuk menjaga mulutnya, dan mengingat bahwa Kata-Kata Adalah DOA sehingga hal sepele ini tidak lagi terulang.
Kadangkala Maksud Baik Akan Menjadi Buruk Ketika Penyampaiannya SALAH
No comments:
Post a Comment